TUGAS GEOLOGI INDONESIA
PROSES TERBENTUKNYA PULAU SUMATRA
OLEH:
Kelompok 1
-
Malik Ilahude
-
Ilman Halaq
-
Hamida M. Pulubolo
-
Nurfiani Karim
-
Sisilya Makuta
-
Alan W. Ali
-
Frangki Hamdata
-
Mahmud Dali
-
Amalia Frinka D. Mado
-
Setiawan
-
Yayun Lihawa
Dosen Pembimbing
Ibu Intan Noviantari Manyoe, S.Si., M.T
Program Studi S1 Pendidikan Geografi
Jurusan Ilmu & Teknologi Kebumian
Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2015
Proses Terbentuknya Pulau Sumatra
1.
Early Permian subduction of Paleo-Tethys and opening of
Meso-Tethys
Pada gembar di
atas Palaeo-Pasifik terdapat sirkulasi air panas. Pergerakan lempeng divergen merupakan gerakan saling menjauh antar lempeng. Pada Palaeo-Pasifik juga terjadi zona subduksi. Zona subduksi merupakan pergerakan lempeng yang sangat cepat .
Palaeo-Tethys terbentang antara Sibumasu dengan Indo-cina. Di Palaeo-Tethys juga terdapat zona subduksi, tepatnya di east Sumatra, yaitu di lempeng Indo-cina. Kemudian pada gambar tersebut terlihat jelas awal terbukanya Meso-Tethys. Meso-Tethys melintasi east Sumatra
sampai Bonaparte basin. Terbukanya Meso-Tethys merupakan pergerakan lempeng divergen antara lempeng Argoland gengan Sibumasu.
2.
Middle Permian closing of
Palaeo-Tethys
Pada gembar tersebut terlihat jelas mulai tertutupnya Palaeo-Tethys. Dari hal tersebut,
maka lempeng Sibumasu dengan lempeng Indo-cina semakin berdekatan Karena zona konvergen. Tertutupnya Palaeo-Tethys terjadi karena Palaeo-Tethys berada di zona konvergen antara lempeng Sibumasu dengan lempeng Indo-cina. Zona konvergen ini terjadi karena subduksi dari Palaeo-pasifik serta melebarnya Meso-Tethys. Meso-Tethys pada gambar 10.12 terbentang antara lempeng Argoland dan Sibumasu (lempeng Sumatra utara) dan melintasi west
Sumatra, east Sulawesi serta menuju ke Palaoe-pasifik.
3.
Late Permian Collision of Sibumasu
with Indo-China
Terbukanya Meso-Tethys
yang memisahkan lempeng Argoland dengan lempeng Sibumasu dan Indo-cina
yang telah bersatu karena pergerakan lempeng
yang saling mendekat (zona konvergen). Pada gambar tersebut juga Meso-Tethys telah bergabung
dengan Palaeo-Pasifik dan pada Palaeo-Pasifik
sirkulasi air panas masih
berlangsung. Pada gambar tersubut
terlihat jelas zona subduksi dibagian Sumatra timur sampai Sumatra barat. Hal ini terjadi karena pergerakan
Meso-Tethys yang sangat cepat.
4.
Early Triassic Strike-Slip movement
of west Sumatra against east Sumatra
Pada gambar tersebut west sumatra yang
sebelumnya berada jauh dari
east Sumatra, sekarang telah bersatu. Hal ini terjadi Karena pergeseran lempeng
west Sumatra oleh dorongan arus konveksi. Dan pada gambar tersebut juga terjadi pergerakan lempeng zona transform antara Sumatra Timur dengan Sumatra Barat. Hal ini menimbulkan sesar di pegunungan Sumatra. Dan saat ini disebut sebagai barisan pegunungan Sumatra. Pada gambar tersebut
pula, lempeng Indo-cina dan lempeng Sibumasu telah dinamakan sebagai lempeng sunda land.
Untuk lebih jelas pergerakan lempeng pada gambar evolusi tektonik, kami mencoba untuk mengklasifikasikan batas-batas dari pergerakan lempeng tektonik. Adapun pengklasifikasiannya adalah sebagai berikut:
a. Batas transform (transform
boundaries): terjadi jika lempeng bergerak dan mengalami gesekan satu sama lain secara menyamping di sepanjang sesar. b.
Batas divergen/konstruktif (divergent/constructive
boundaries): terjadi jika lempeng bergerak saling menjauh dan mengakibatkan material
dari selubung naik membentuk lantai samudra baru dan membentuk jalur magmatic atau gunung api. Yang termasuk dalam zona divergen adalah terbukanya Meo-Tethys, tepatnya antara lempeng Sibumasu dengan lempeng Argoland (gambar 14.11
sampai gambar 14.14). c.
Batas konvergen/destruktif (convergent/destructive
boundaries): terjadi jika lempeng saling mendekati dan menyebabkan tumbukan dimana salah satu dari lempeng akan menunjam (menyusup)
kebawah yang lain masuk keselubung. Daerah penunjaman membentuk suatu palung yang dalam,
yang biasanya merupakan jalur gempa bumi yang kuat. Dibelakang jalur penunjaman akan terbentuk rangkaian kegiatan magmatic dan gunung api serta berbagai cekungan pengendapan. Adapun
yang termasuk dalam zona konvergen, yaitu pertemuan lempeng Sibumasu dengan lempeng Indo-cina. Dari pertemuan lempeng tersebut menghasilkan jalur penunjaman di selatan Pulau Jawa dan jalur gunung api.
5. Middle-Late Triassic Paleogeography
Area lahan terbentuk pada bukit yang tinggi. Gunung melayu merupakan bagian dari lempeng Sundaland. Sedangkan laut dangkal degan bank karbonat terbentuk dari sisa-sisa batuan sedimen yang tidak mengalami proses sedimentasi. Adapun batuan sedimen merupakan hasil dari
proses sedimentasi batuan.
Hal ini terjadi akibat pengangkatnya batuan
keatas dengan mekanisme sesarnaik sehingga batuan yang terangkat mengalami proses pelipatan pensesaran.
Referensi:
Barber, A.J. Crow, M.J. and Milsom, J.S."Sumatra: Geology, Resources and Tectonics Evolution". Journal of Geological Society Memoirs Society Book Editors. (31). 258-260.
Barber, A.J. Crow, M.J. and Milsom, J.S."Sumatra: Geology, Resources and Tectonics Evolution". Journal of Geological Society Memoirs Society Book Editors. (31). 258-260.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar